Syukur alhamdulillah akhirnya saya dipertemukan lagi dengan
grup-grup yang hoby menulis, senang rasanya ada ditengah-tengah mereka. Semoga kegiatan
ini menjadi awal kebangkitan saya dalam memperbaiki kehidupan selanjutnya yang
lebih bermanfaat bagi umatMU.
Untuk memenuhi tugas kedua dari kegiatan yang saya ikuti ini
yaitu saya harus memberikan sebuah alasan “Kenapa
Saya Harus Jadi Penulis? .
Untuk jadi penulis
mengapa harus membutuhkan sebuah alasan sih, bukankah menjadi penulis itu sama
halnya dengan kita mencintai seseorang tanpa harus memberikan sebuah alasan
kecuali mengharapkan ridhoNya. Kira-kira seperti itulah ungkapan yang pernah
saya baca, nggak tahu saya lupa pernah baca dimana.he...
Baiklah, kalu memang itu harus aku tuliskan alasannya. Sebelum
jadi penulis kita berangkat dari kebiasaan menulis. Menulis itu kegiatannya
sedangkan penulis adalah orang yang melakukan kegiatan menulis. Seperti yang
pernah diuraikan dalam materi KMO ada beberapa alasan kenapa harus menulis diantaranya
:
- Menulis sedang membagi ilmu dengan orang lain
- Sedang meninggalkan jejak untuk orang yang kita cintai
- Menulis menjadikan hidup kita semangat
- Menulis itu menghimpun pahala
- Membuat lebih percaya diri
- Menulis dapat menyembuhkan dan menghambat penyakit
- Menuangkan ide yang uniq
- Memperbaiki keadaan
- Menulis berarti sedang belajar
- Membuat kita lebih kreatif
- Sedang menuangkan impian
Melihat dari alasan diatas maka saya ingin menjadi penulis. Penulis yang
abadi walaupun saya sendiri belum banyak memberikan tulisan yang sekirannya
bermanfaat bagi orang banyak, setidaknya tulisan-tulisan saya bisa diwariskan
kepada anak cucu kita dan mereka akan
tetap mengenal kita lewat jejak-jejak yang kita tinggalkan, torehkan melalui
tulisan.
Ada sebua quote dari Pramoedya Ananta Toer:
“Orang boleh pandai setinggi
langit. Tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan
dari pusaran sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Dari quote diatas jelas bahwa
sehebat apa pun kita sepintar apa pun kita tanpa menulis maka hilang tak berbekas
dan menjadi penulis itu abadi.
Tentu jika anda ingin menjadi penulis abadi seperti saya, he... PD
banget ya. Iyalah itukan efek dari kebiasaan menulis seperti yang dituliskan
pada poin yang ke lima diatas ,benerkan? Maka tanamkanlah dalam hati bahwa saya
akan terus menulis, menulis dan menulislah karena kita nggak pernah tahu sampai
kapan kita hidup.
“Setiap penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang abadi. Maka tulislah
sesuatu yang membahagiakan dirimu diakhirat nanti.”
(Ali bin Abi Tholib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar