Rasa cemas datang mendera ketika dikabarkan bahwa mereka
kena musibah. Tas beserta isinya raib dicuri orang yang tak bertanggungjawab termasuk
KT, ATM, uang tunai dan tablet.
Kejadian itu di babau dalam perjalanan menuju kampung halamannya
yaitu kota Indramayu tepatnya di Eretan tempat tinggalku sekarang. Alhamdulillah
ada orang baik membantu mereka dan melanjutkan perjalanannya demi mewujudkan
keinginan orang tua untuk kembali kekampung halamanya.
Rindu ingin segera bertemu begitu besar, sembilan belas
tahun bukan angka yang sedikit. Pantas saja aku merindukannya. Nur’ayni adalah
anak semata wayang yang harus ikut orangtuanya migrasi ke Sulawesi. Dia adalah saudara
perempuanku.
Yayu aku biasa memanggilnya.Yayu adalah panggilan kepada
orang yang lebih tua sama halnya dengan sebutan mbak, teteh, kakak dan uni.
Usiaku tak terpaut jauh hanya selisih satu tahun dibawahnya. Masa kecil
bersamanya masih terekam dalam memoriku.
Kami pernah belajar
naik sepeda BMX yang dibantu dengan roda kecil disamping kanan-kirinya bersama bergantian . Ya...kalau nggak salah
itu nama sepeda yang lagi trend ditahun sembilan puluhan. Kami pun pernah ribut
saling diam gegara berebut sebatang coklat tapi itu tak lama kami pun saling
bercanda dan bermain bersama lagi.
Aah....rasanya aku kangen masa-masa itu. Sekarang dia sudah
menjadi wanita dewasa yang tangguh dan mempunyai keluarga dengan tiga jagoan yang
unyu-unyu si sulung dan si kembar. Dalam hati kecilku ada rasa ngiri, aku yang
masih setia dengan status jombloku semoga berakhir ditahun ini. Tuh...
Sayang dia tidak bisa membawa si kembar. Perjalannya pulang
kampung hanya ditemani si sulung dan emak. Repot juga kalau mereka dibawah
semua dalam perjalanan yang panjang yang
tidak membutuhkan waktu sejam atau dua jam untuk sampai ketempat tujuan. Buat saudaraku Semoga mereka diberikan
keselamatan dan selalu ada dalam lindungan-Nya dan terima kasih banyak kepada
orang baik yang telah membantunya.
#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar