Musibah Oh Musibah...
Musibah bagiku adalah sebuah cobaan dari Yang Maha Kuasa dan
semestinya bisa membuat orang tersadar akan hakikatnya. Penginnya si
menghindar. Tapi sebagai manusia, kita nggak bisa melawan karena kita ada dalam
kuasaNYA. Untuk saat ini aku hanya berusaha melakukan yang terbaik dengan,
belajar, belajar dan belajar...
Ya, seperti yang sudah terjadwalkan hari ini (14/3) namaku
tertulis sebagai pembina upacara untuk minggu ketiga bulan maret ini. Loh , apa
hubungannya nih musibah dengan dapat jatah sebagai pembina? Nah itu dia, aku
paling nggak PD jika harus berhadapan langsung dengan yang namanya mikrofon. Amanat
yang sudah kusiapkan sedemikian cantik pun akhirnya terputus-putus dan sedikit
menghilang dari genggamanku. Dan itulah musibahku.
Bukannya sudah terbiasa cuap-cuap didepan kelas ya?he... Iya
si, tapi yang ini beda rasanya jika aku harus disandingkan dengan benda yang
membuat suaraku terdengar sejauh beberapa meter itu. Apalah jadinya, aku nggak bisa ngebayangin sampai
kapan aku bisa akrab dengan benda itu agar aku bisa bersanding sejajar dengannya . Len, len..
orang sama benda mati saja kamu grogi, gimana nanti jika jodoh datang
menjemputmu. He....
“Ehem, masih gemetaran nih, awas pegangan yang kenceng takut
ada angin kenceng” sindiran yang datangnya dari teman sekantorku yang nggak mau
dipanggil bapak ini berhasil meledekku. Iya katanya disela percakapan dia perna
bilang “jangan panggil bapak si, aku kan masih muda masih 19 tahun loh”.
Baiklah, Om, ups kakak,he...
Dulu kali pertama aku terjun kedunia pendidikan juga sama
sich, awalnya gimana gitu ketika dipanggil “ibu” tapi lama-lama terbiasa juga.
#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
Saya dulu pernah jd guru jg mbk. :D
BalasHapusDan awalnya jg ga enak dipanggil ibu, cs masih merasa muda :D
iya mbak shree. dulu, sekarang mbak shree dmna?
HapusMbak leni guru apa?
BalasHapusSMP, mbak Ana guru apa?
HapusMbak leni guru apa?
BalasHapusGuru ? Keren mbk
BalasHapusSmngat trus mbk
Ok. Semangat mbak Rofikoh :)
Hapus