Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya
kepada kita semua, sehingga berkat karuni-Nya kita dapat menyelesaikan
laporan kegiatan pelantikan tingkat rakit di bumi perkemahan Narimbang-Sumedang
Tahun Ajaran 2015-2016 ini.
Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan pelantikan tingkat rakit di bumi perkemahan Narimbang-Sumedang Tahun Ajaran 2015-2016 , say tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihat yang telah membantu saya dalam penyelesaian laporan ini.
Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan saran tentu sangat saya harapkan demi perbaikan dan laporan ini dan semoga Allah melimpahkan pertolongan dan petunjuknya. Amin.
Dalam kegiatan pramuka ini mencoba melakukan penataan organisasi melalui upaya rekruitment dan pembenahan Sumber Daya Manusi(SDM) dalam wadah gerakan Pramuka dengan melibatkan segenap potensi organisasi menuju terwujudnya organisasi yang dicita-citakan melalui kegiatan pelantikan tingkat rakit ini.
Bentuk kegiatan pelantikan ini diselenggarakan dalam bentuk perkemahan selama tiga hari tiga malam yaitu dari hari jumat siang sampai dengan hari minggu ini diharapkan mampu meningkatkan potensi pengembangan diri siswa yang kreatif dan melatih kedisiplinan serta kemandirian para peserta sebagai pemimpin generasi penerus bangsa.
Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan minggu kemarin taggal 12 sampai dengan 14 Februari 2016, terpaksa kami undur karena waktu dan kondisi yang kurang tepat dengan datangnya musim penghujan dan sempat terjadi banjir dibelakang sekolah kami yang pada umumnya peserta kami juga bertempat tinggal dsitu termasuk halaman sekolah kami bak lautan. Setelah kami menemukan waktu yang memungkinkan untuk melaksakan kegiatan ini akhirnya kita sepakat dan ditetapkan berangkat tanggal 26 sampai 28 Februari 2016.
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu:
- Membentuk peserta menjadi seotrang berkarakter pemimpin
- Melati kemandirian siswa
- Mempererat tali silatuhrami antar siswa
- Memberi pembekalan tentang sikap yang bijak terhadap alam
dan lingkungan
- Melatih kedisiplinan
para peserta kelas 8
Jum’at tanggal 26 februari 2016, hari yang
ditunggu-tunggupun tak terasa akhirnya datang. Alhamdulillah langit terlihat
cerah pagi itu. Seperti biasa setiap pagi
kita mengaji yasinan bersama khsusnya di hari jumat dan dilanjutkan
dengan KBM sesuai dengan ijin kurikulum khususnya kelas 8 KBM hanya berlaku
sampai jam ke empat karena jam 10 para peserta kegiatan pelantikan ini akan
diberangkatkan. jam pertama, kedua
sampai memasuki jam keempat khususnya
kelas 8 mulai terlihat wara-wiri mempersiapkan barang bawaannya yang memang
sudah dibawah sejak pagi tadi karena untuk menghindari molornya waktu
pemberangkatan akan tetapi ya tetap saja walaupun sudah diingatkan ada saja
barang mereka yang ketinggalan, akhirnya banyak siswa-siswi berseliweran
bergantian minta ijin untuk pulang kerumah.
Jam 10 tepat mobil yang akan mengangkut kami sudah ada didepan gerbang sekolah kami. Barang-barang keperluan kemahpun satu-persatu diangkut kedalam mobil truk ditatanya tas-tas peserta agar memudahkan tempat anak untuk berdiri dan dibikin senyaman mungkin agar tidak terjadi tumpang tindih diperjalanan nanti karena perjalanan cukup memakan waktu 3 sampai empat jam sampai dilokasi Bupper Narimbang-Sumedang ini dan melewati beberapa jalan yang berbatu, untungnya pak supir bisa menakhlukkannya,he...
Dalam kegiatan ini kami melibatkan peserta dari kelas
delapan sebanyak 56 siswa, kelas 9 sebanyak 7 orang sebagai kakak dewan untuk
membantu kelancaran kegiatan ini dan dibantu juga oleh 3 pendamping dari guru
dan 2 orang pelatih.
Ditengah perjalanan angka jam di smartphoneku menjukkan
angka 11.30 wib kami memutuskan untuk meminta ijin kepada pak supir untuk
berhenti untuk melakukan sholat jum’at disini saja yaitu didesa terisi khawatir
nanti pas waktu juma’t kami ditengah perjalanan tidak menemukan masjid karena sebentar
lagi kita akan melewati toang yang jauh dari rumah penduduk. He...toang itu apa
ya kata lainnya...
Anak laki-laki semuanya menuju masjid terdekat untuk melakukan sholat jumat bersama dan untuk perempuan sambil menunggu bergantian untuk sholat setelah sholat jum’at turun ada yang makan bakmi termasuk aku dan rekanku bu hajja. Mariii makan siang duyuuu.he...
Setelah selesai semuanya kami pun melanjutkan perjalanan.
Setelah melewati perkebunan minyak kayu putih yang panjang Jam menunjukan pukul
tiga lewat tiga puluh menit akhirnya sampailah di Bupper Narimbang –Sumedang .
Terlihat wajah-wajah lusuh mereka turun dari mobil truk mungkin karena kecapean
di perjalanan tadi yang lumayan jauh apalagi mereka berdiri saja sejak awal.
Kalian hebat kawan! He....
Sebelum kelokasi kami diberi pengarahan sambil istirahat
sejenak melemaskan otot-otot yang kaku, setelah mendapatkan pengarahan dan
istirahat yang cukup para peserta membawa barangnya masing masing. Lihat mbak
citra teman kita satu ini hebat ya bisa membawa tasnya diatas kepala tanpa
dibantu dengan kedua tangannya wah...
ajarin aku dong kakak.he....
Jalanan mulai menanjak akupun mulai merasakan otot-otot dibetis mulai terasa apalagi dengan membawa dua tas didepan dan belakang punggungku melewati perumahan penduduk disebuah gang sesekali kami pun menyapa warga yang sedang duduk diteras rumahnya. Kami merasa disambut oleh warga yang ramah.
Taraaaa ini dia pintu masuk bupper yaitu di wisata curug ciputrawangi segernya udara dingin mulai menyapa kulitku disambut irama khas hutan cercauan serangga yang sedang menyanyi untuk alamnya yang asri. Setelah semua peralatan sampai dilokasi Bupper langsung para peserta untuk mendirikan tenda masing-masing kelompoknya dan dibantu dengan panitia.
Setelah tenda semuanya sudah didirikan kami pun mengajak para peserta untuk melakukan sholat ashar sedangkan yang sedang berhalangan mereka memilih tetap tinggal ditendanya membereskan tas-tas yang masih berjejer diluar tenda dan menyiapkan upacara pembukaan. Setelah acara pembukaan selesai yang lain masih berbenah sedangkan aku memilih duduk sambil mengupasi daun kelapa yang sudah mengering kujadikan sebagai sapu lidi, lumayan buat nyapu dipelataran bupper yang masih dipenuhi oleh daun-daun basah itu. Daun kelapa yang sudah mengering ini kalau ditempatku ini namanya blarak.ditempatmu namanya apa? He...
Sesuai dengan lambang pramuka kita yaitu kelapa. Semoga kita ini seperti pohon kelapa semuanya berguna tidak ada yang terbuang sedikitpun. Coba aja mulai dari buahnya, daunnya, batangnya sampai akarnya semuanya berguna.
Matahari mulai menyembunyikan sinarnya, suasana gelap dan
dinginnya angin mulai terasa rintik hujan membasahi bupper membuat kami waspada
untuk siaga satu. Memang cuaca ketika menjelang sore beberapa hari disini
sering hujan. Benar dugaanku setelah
sholat magrib hujan turun lebat angin kencang suara dedaunan yang tertiup angin
membuat sedikit horor bagi kami juga para peserta.
Evakuasipun kami lakukan disekitar gazebo dan warung-warung
penduduk yang kosong tidak berjualan di Bupper . Para peserta berduyun-duyun
menyelamatkan tas, tikar dan yang lainnya tinggal hanya tenda
yang mereka dirikan masih kokoh
ditengah-tengah lapangan bupper.
Kendala cuaca dimalam hari ini membuat acara kegiatan malam
dialihkan keesokan harinya.
Tahu tidak kawan, semalem kawan
kita ini ada yang kedinginan euy,he...suruh
siapa juga gak bawah perlengkapan yang lengkap. Bawa celana pendek,hadeuuh ni
orang mau pergi mancing apa ya,he...maaf ya kak Syahid. Pasti baru pertama kali
ikut kegiatan ngekem ya,he....
Memang banyak dari para peserta juga yang kedinginan, maklum cuaca dan kondisilah yang membuat mereka merasakan itu semua. Termasuk aku sendiri tapi alhamdulillah aku sudah terbiasa dengan kegiatan yang seperti ini. Termasuk bagaimana caranya menaklukkan rasa dingin. Mau tahu, apa mau tahu banget nih,he....
Memang banyak dari para peserta juga yang kedinginan, maklum cuaca dan kondisilah yang membuat mereka merasakan itu semua. Termasuk aku sendiri tapi alhamdulillah aku sudah terbiasa dengan kegiatan yang seperti ini. Termasuk bagaimana caranya menaklukkan rasa dingin. Mau tahu, apa mau tahu banget nih,he....
Baikklah, jika kalian merasa
kedinginan maka harus dinikmati dan tidak boleh dilawan. Kalau dilawan
justru sebaliknya yang ada perasaan merasa semakin dingin pake banget. Nggak percaya? Cobain
aja,he...Simple, kan.
Menjelang sholat subuh para peserta sudah mulai disibukan
dengan kegiatannya mulai dari mandi untuk mempersiapkan sholat subuh berjamaah
sampai matahari mulai menampakkan sinarnya. Para peserta berganti seragam
Olahraga untuk melakuka kegiatan olahraga bersama dilanjutkan dengan sarapan
pagi.
Mereka membentuk
lingkaran besar dan mulai sama-sama menikmati makanan seadanya, , kau pun
merasakannya itulah nikmatnya dan indahnya kebersamaan kawan...dan setelah
sarapan pagi mereka kembali ke tendanya masing-masing dalam hitunga 10 kali
mereka harus sudah berada dilapangan dengan berpakaian pramuka lengkap yang
terlambat meraka harus kena punishmen yaitu banding 10 kali. Nah suasana
disiplin pun disini terasa. Diharapkan selepas pulang dari sini kalian tidak
lepas dari yang namanya sikap disiplin ya kawan... catet tuh.he....
Ya, mereka dikumpulkan ditengah-tengah lapangan untuk dibekali dengan beberapa materi sala satunya tentang kepemimpinan karena sesuai dengan tujuan poin diatas sala satunya yaitu membentuk pribadi yang bisa menjadi pemimpin.
Pemimpin merupakan factor penentu dalam menentukan
hasil usaha yang dilakukan oleh suatu organisasi sehingga pada prinsipnya pemimpinlah
yang mempunyai kesempatan paling besar untuk “ merubah jerami menjadi emas “
atau “merubah tumpukan uang menjadi abu “ peribahasa tersebut diatas
menjelaskan bahwa pemimpin merupakan factor utama / penting yang dapat
menentukan maju mundur juga bisa hidup matinya suatu usaha bersama dan kepemimpinan
merupakan kunci pembuka suksesnya organisasi/usaha.
Nah itu bekal yang diberikan kepara peserta kelas 8. Mereka digembleng satu persatu dan harus bisa menunjukan sikap ketegasan pada diri mereka masing-masing.Cahaya matahari suda siap menemani para peserta untuk berkeliling hutan alias menjelajah menyusuri sungai-sungai, melewati pepohonan yang menjulang tinggi dan semak belukar. Para peserta masih terus bersemangat.
Lihat ini sala satu dari peserta kita, ketua kelompok didepan dengan membawa seekor semut yang ada digenggamannya dan berusaha menyelamatkannya dari derasnya aliran sungai itu. He...kukira dia itu membawa apa ketika ada sala satu dari mereka setelah sampai di pos menanyakan “ ka terus ini semut gmna apakah masih dibawa terus atau dilepas ?’ nah itu aku baru tahu dia membawa apa,he.....Baguslah itu artinya mereka bisa mempertanggungjawabkan nyawa sekecil apapun.
Nah itu bekal yang diberikan kepara peserta kelas 8. Mereka digembleng satu persatu dan harus bisa menunjukan sikap ketegasan pada diri mereka masing-masing.Cahaya matahari suda siap menemani para peserta untuk berkeliling hutan alias menjelajah menyusuri sungai-sungai, melewati pepohonan yang menjulang tinggi dan semak belukar. Para peserta masih terus bersemangat.
Lihat ini sala satu dari peserta kita, ketua kelompok didepan dengan membawa seekor semut yang ada digenggamannya dan berusaha menyelamatkannya dari derasnya aliran sungai itu. He...kukira dia itu membawa apa ketika ada sala satu dari mereka setelah sampai di pos menanyakan “ ka terus ini semut gmna apakah masih dibawa terus atau dilepas ?’ nah itu aku baru tahu dia membawa apa,he.....Baguslah itu artinya mereka bisa mempertanggungjawabkan nyawa sekecil apapun.
Baiklah mari kita lanjutkan....
Pos terakhir para peserta nanti yaitu berkumpul di
sebuah curug ciputrawangi. Konon katanya Curug Ciputrawangi ini adalah tempat
minumnya macan kumbang Tampomas. Ya, Curug ciputrawangi ini adalah sala satu
curug yang ada di Gunung Tampomas Sumedang Jawa Barat. Diperkirakan ada empat
macan kumbang yang kerap turun Gunung dari Tampomas untuk mampir minum di Curug
Ciputrawangi ini.
Aku juga pernah mendaki ke gunung tampomas sebelumnya
yaitu semasa putih abu” bersama anak-anak Hipala SMUNKA namun kendala curah
hujan yang tinggi, angin kencang waktu
pun sudah hampir gelap kami pun belum berhasil menemukan jalan menuju kepuncak padahal
kami sudah ada ditengah” bukit mungkin kalau waktu belum menunjukn malam kami
bisa sampai kepuncak. Awalnya kami ingin bermalam ditengah-tengah bukit itu
namun cuaca dan kondisi tidak memungkinkan dan kami tidak mau mengambil resiko
yang tidak diinginkan , kami beserta kawan-kawan memutuskan untuk turun
kembali. Konon katanya di Gunung Tampomas ini masih angker. Akhirnya kami
bermalam di kaki bukit gunung tampomas dan keesokan harinya melanjutkan
perjalanan menuju curug Cibolang yang ada di Ciamis.
Jangan takut, medan
untuk menuju ciputrawangi ini tidaklah terlalu sulit. Anak umur tujuh
tahunan pun berani asalkan didampingi ya,he... iya bener aku melihatnya sendiri
apalagi pas dihari liburnya banyak pengunjung yang datang mulai dari anak-anak
sampai emak-emak dan bapak-bapak . nih buktinya disana kami bertemu dengan
bapak-bapa bikers. Wow... semangatnya bapak-bapak ini. Nggak mau kalah ya pak
sama anak muda,he,,,,
Hmm...segarnya, rasanya belum lengkap jika kalian
berkunjung kesini tanpa mandi dan berenag dibawah air terjun Ciputrawangi ini
kawan. Yuk mariii menikmatii keindahan alam ini.
Kegiatan inti sudah mereka lakukan dengan baik. Para
peserta diberi kesempatan untuk istirahat sambil menikmati suguhan alam yang
luar biasa ini. Kami dan para peserta pun tidak lupa untuk mendokumentasikannya,
saling bergantian untuk selfi bareng curug Ciputrawangi.
Lihat saja, terlihat rasa senang dari wajah-wajah
mereka ....syukurlah aku pun ikut senang melihatnya J
Terik matahari sudah semakin terasa. Setelah merasa
puas kami pun turun kembali ke bumi perkemahan.
Mudah-mudahan cuaca nanti malam tidak hujan. Mereka
mulai mencari kayu bakar dan ranting-ranting untuk mereka jadikan api unggun.
Awan
bergulung-gulung mendadak, rintik
hujan pun mulai tercipta. Para peserta sudah diperingatkan untuk
waspada. Namun hanya beberapa anak saja yang merespon, yang lain sepertinya
masih menikmati istirahatnya.
Tiga jam kemudian.
Rintik hujan itu mulai berganti menjadi hujan,
lama-lama hujan menjadi lebat. Mereka semua panik mulai mengamankan tas-tas dan
tikar seperti waktu malam hari pertama.
“makanya,
dibilangin sama emak-emak tuh yang nurut, kelimpungan lagi deh ?” lirihku ke teman
pendamping yang lain.
Baiklah, bagaimanakah untuk kelanjutan di hari kedua, apa yang terjadi dengan kawan-kawan? tunggu liputan berikutnya ya :)
Bersambung...
#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
#Salam Semangat Pramuka
Wahh psti seru ... saya juga ank pramuka.
BalasHapus*ehh promosi
KaK Rofikoh, Salam Pramuka! :)
HapusNgeliat air terjunnya jadi pengen berkunjung
BalasHapusiya ,mari kakak :)
Hapuskalau ngeliat orangnya kepengen berkunjung juga kan .he...
Terima kasih M'Rifa sudah berkunjung ksni :)
Hm, sudah lama tak lihat langsung air terjun sepeeti itu..
BalasHapusIya Kak Aydi berada dibawah air terjun asyiiik loh, :D
Hapus