Sekarng memasuki minggu ke empat saatnya dimana kita harus menuliskan tentang ODOP.
ODOP bagiku adalah tempat baru, tempat dimana yang banyak memberikan manfaat
dan sangat inspiratif juga senang rasanya bisa ada ditengah-tengah para penulis
yang keren Be Ge Te, bisa mengenal mereka dari sabang sampai merauke. Berada
ditengah-tengah mereka siapa tahu aku
ketularan virus hoby menulisnya. J . Selama mengikuti kegiatan ngODOP ada sedikit rasa yang membuat saya pede untuk menulis, walaupun tulisanku
belum banyak memberikan manfaat pada teman-teman dan dari segi bahasa pun masih datar ibarat masakan seperti kurang
garam atau bumbu-bumbu apalah,apalah. Mudah-mudahan sedikit demi sedikit untuk kedepannya tulisanku
banyak memberikan manfaat dan bisa dinikmati ole teman-teman layaknya
seperti permen loly pop yang banyak
disukai oleh usia anak-anak maupun dewasa. Amin . J
Dan benar juga
ternyata disini mulai dari anak-anak sampe emak-emak juga ngumpul disini.(pinjem sebutan nama emak-emak
seperti yang mbak Audrey tulis di tantanganya di minggu ke empat), “Mbak Audrey
saya pinjem dulu ya sebutan emak-emaknya” Iya boleh, bisiku dalam hati menjawab sendiri.
He...abis lama juga kalau harus menunggu jawaban dari mbak Audrey. Lho
Kenapa... ya jelaslah mending mbak Audrey baca ini tulisan, kalo nggak ...ya
tulisanku nggak selesai-selesai. Mereka saling berbagi ilmu yang satu dengan
yang lainnya untuk belajar dan memberikan motivasi.
Kegiatan ngODOP ini di kabarkan hanya sampai bulan ke empat.
Tentunya mereka yang tidak aktif selama kegiatan ini berlangsung terpaksa
terisolir. Mendengar kabar itu temen-temen yang sedang on langsung berlarian
seperti yang terlihat di komentar teman-teman dengan stikernya orang yang
sedang berlari,mengambil kompy, enbe atau sejenis media lainnya yang mereka
butuhkan agar jangan sampai terisolir oleh bang Syaiha.he... Termasuk aku
didalamnya. Kalupun aku sampai terisolir tak apalah yang penting aku bisa
menulis untuk diriku sendiri.
Banyak benarnya apa yang bang Syaiha sering katakan ,
berlatihlah terus dengan menulis, menulis dan menulis. Mengapa aku harus
mengulang-ulang kegiatan itu? Ya, karena tidak satupun kepentingan yang bisa aku
realisasikan dengan sekedar mengucap
Abrakadabra atau simsalabim. Semuanya berprosses. Seorang bayi yang baru
lahir, memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menjadi seorang balita. Waktu yang
dibutuhkan oleh sang bayi sama persis denganku. Sama juga dengan waktu yang ku
gunakan untuk mengulang-ulang kegiatan makan, minum dan bernafas tanpa
pengulangan mungkin aku hanya hidup sehari atau beberapa jam saja, karena aku
sudah bosan dengan makan, minum, dan bernafas. Sama halnya juga dengan menulis.
Mestinya, pengulangan kegiatan tulis menulis ini
menyadarkanku bahwa kalimat la hawla wala quwwata illa billa itu juga berarti kita adalah pecandu Allah dalam arti
yang sesungguhnya. Bagaimana kita tidak mencandukepada-Nya jika kita
membutuhkan hari esok untuk melanjutkan hidup ini. Masalahnya Mampukah kita
untuk itu jika untuk menjamin apakah esok hari kita masih hidup saja kita tak
bisa?.
Maka ayo teruslah
menulis, menulis dan menulis. Jangan bosan ya kawan.
Salam semangat ODOP.
#ODOP
#FebruariMembara
Semoga semakin istiqomah dan semangaat..
BalasHapusIya bang Syaiha smga terus istiqomah dan semangat.
HapusAmin :)
Semangat....
BalasHapusSemangKa...:)
HapusCemunguds... boleh gelar tikar disini gak? Wkwkwwk
BalasHapusCemunguds... boleh gelar tikar disini gak? Wkwkwwk
BalasHapusBoleh,boleh mbak Julia, kebetulan ni ngerentalin tikar he...
Hapus