Hari ini aku mencoba untuk menulis kembali setelah sekian
hari bolos menulis karena kemarin-kemarin sedikit menyita waktuku untuk
menyelesaikan sedikit laporan. Alhamdulillah laporan selesai tapi entahlah
hutangku mungkin sudah menggunung seperti gunung Semeru. Ngomongin gunung
Semeru saya jadi ingat guru geografiku semasa putih abu-abu, namanya pak Wardai.
Beliau selalu saja disela-sela menerangkan
materi dengan menyanyikan lagu gunung semeru. Kami pun merasa terhibur dengan
melodi yang beliau nyanyikan.
“Gunung semeru.....”
Sepotong lirik itulah yang hanyaku ingat. He... J
Pagi-pagi sudah kudapati gagal paham. Ceritanya saya diminta untuk mencarikan sebuah mobil truk untuk kegiatan disekolah. Sesuai yang disarankan bapak kepala sekolah untuk menghubungi bapak Casmika karena dia banyak kenalannya.
Siangnya saya langsung menghubunginya.
“Maaf , saya lagi makan, bisa minta di sms kan aja” begitulah bunyi suara diseberang sana.
“ Oh...Baik pak nanti saya sms. Maaf telah mengganggu.
Terima kasih ya pak” dengan sedikit nada manjaku untuk menutupi rasa sedikit
tak enak.
Lima jam kemudian baru kudapati sms dari pak Carsita.
“ Bu, maaf nanti saya mau ngajar madrasah dulu ya” pesan
singkat dari pak carsita.
“Iya pak” aku balas sms nggak kala singkatnya deh.he...
Seminggu kemudian saya lum dapat kabar juga dari pak
carsita. Saya sendiri hampir lupa kalau saja kak karsandi tidak sms menanyakan
kabar tenteng mobil.
Keesokan harinya saya coba komunikasikan dengan kepala
sekolah.
Singkat cerita akhirnya saya tetep harus menunggu kabar dari
pak carsita untuk survei harga.
Tiba-tiba bunyi beep, tanda sms masuk lagsung kuraih si
hitam hebat itu.”si hitam hebat” panggilan sayang Hpku. He...
“Ibu leni lagi ngajar enggak? Seperti itu isi pesannya. Langsung
saja saya balas
“Boten pak, siweg teng kantor. Bapak maksi ngajar boten?” kira-kira seperti itulah
balas smsnya. Sengaja saya membalas dengan bahasa jawa krama hanya untuk
membiasakan saja. He...
Deg , waduh... gawat nih. Sepertinya sms tadi bukan dari pak
carsita. coba sya cek kembali sms yang baru saya balas secara lengkap ternyata
isi pesan lengkapnya.
“Ibu leni lagi ngajar enggak?
“Ibu leni love you”
“ Ku lihat nomer si pengirimnya , ternyata tidak tertera
disitu nama pak carsitanya. Padahal sudah saya simpan, waduh nomer siapa tadi
ya “ teman-teman yang ada di kantor menertawaiku. Saya yang masih galau hanya
senyum-senyum malu. Tahu gak si rasanya seperti ketiban kapal pecah, hancur berkeping-keping sudah mukaku didepan mereka menanggung malu. :D
He... sambil melanjutkan pekerjaanku. “Saya penasaran itu nomornya siapa ya?”
Leni, ayo fokus, fokus donk. Semangat-semangat J
#OneDayOnePost
#HariKe20
Hehe.. sepertix sy pernah sperti it jga mbak.. ^ ^
BalasHapus