Minggu, 10 April 2016

Kesempurnaan yang Abadi

Alhamdulillah, malam ini bisa hadir mengisi blog lagi selama beberapa hari kemarin disibukan dengan kegiatan pembuatan proposal milad, perpisahan, akreditasi dan  persiapan PPDB menjelang tahun ajaran baru 2016/2017.

Dan alhamdulillah juga bisa ngepost sesuai deadline untuk buku Antologi "Surat Cinta untuk Penuli Pemula" yang dikomandani oleh mbak Sabrina. Ingin sekali rasanya tulisanku cepat-cepat dibantai oleh mbak sabrina juga teman-teman yang lain.

Kenapa bisa begitu?
Bisa dong ,he... ya karena pembantaian kata itu sangat penting sekali bagi saya  karena itu adalah sebuah tolak ukur kemampuan dalam menulis. Tentu saya nggak akan melewatkan hari pembantaian itu.

Jelas terbukti, seperti pada tulisan pertama yang saya setorkan, bener-bener sangat membantu saya. saya jadi tahu dimana letak kesalahan saya dan bagian mana yang harus saya perbaiki demi terciptanya keindahan dan kenyamanan teman-teman dalam membaca tulisan saya nanti.he...

Pertama bukan hanya mbak Sabrina aja yang ngerasa tulisan itu belum ada kesesuaian dengan tema yang dimaksud, aslinya saya sendiripun demikian, "waduh kok kenapa jadi menulis cerita seperti ini" bisikku dalam hati tapi apalah daya, kata-kata sudah berbaris begitu banyak bak tentara di medan pertempuran. sayang juga kan jika tulisan itu saya D-E-L-E-T-E. he...dan masih banyak typo atau miss  seperti :

pada paragraf pertama baris terakhir. "Bercengkramah" harusnya "bercengkrama"



Paragraf 2 baris 2. "Dibangku" harusnya "di bangku"

Paragraf 9 baris pertama "hurup" harusnya "huruf"

Paragraf 9 baris terakhir "dibangku SD" harusnya "di bangku SD"

Baris ke...baris ke berapa ya itu "ditempati yang sama denganku" harusnya "di tempat....."

Paragraf ke dua dari akhir "diantara amplop-amplop" harusnya "di antara...."


dan ditambahkan oleh mbak Nindya  yaitu di paragraf 3: teras, mungkin maksudnya terasa
sebua> sebuah.


Terima kasih buat kawan-kawan yang sudah memberikan koreksian pada tulisan saya. Ini adalah sebagai bukti dari sebuah kebersamaan atas  kesempurnaan sesama penulis pemula.


Mbak Sabrina dan kawan-kawan ditunggu koreksiannya lagi ya.

#SalamSemangatMenulis
#InikahRasanya
#MenulisSetiapHari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar